TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United, Jose Mourinho, menggambarkan pemain penyerang dari Mesir, Mohamed Salah, adalah senjata nuklir Liverpool pada pertandingan mereka pada Liga Primer Inggris malam ini, Minggu 16 Desember 2018, di Stadion Anfield.
Mourinho memuji perkembangan permainan penyerang Mesir ini. Pelatih asal Portugal tersebut mengatakan kemajuan prestasi Salah begitu luar biasa sejak ia merekrut pemain ini dari Basel ke Chelsea pada 23 Januari 2014.
Saat itu Mourinho menangani Chelsea untuk kedua kali pada periode 2013-2015 setelah 2004-2007.
Mourinho, yang kini memasuki musim ketiganya sebagai manajer Manchester United, mengatakan menghadang pergerakan Salah akan menjadi sebuah tantangan besar buat para pemain United di Anfield, kandang Liverpool, malam ini, Minggu 16 Desember 2018.
Padahal, Mourinho dibebani target untuk membawa kembali Manchester United kembali ke empat besar klasemen Liga Primer Inggris 2018-19 pada akhir musim nanti, Mei mendatang.
Saat ini Manchester United masih berada di peringkat keenam dari 16 pertandingan dan ketinggalan 16 poin dari Liverpool yang menempati peringkat kedua.
Jika Manchester United kalah malam ini, pasukan Mourinho akan semakin sulit menembus empat besar. Padahal Salah dan rekan-rekannya dari Liverpool sedang dalam bentuk permainan terbaik. Liverpool belum terkalahkan di Liga Primer Inggris musim ini. Salah memborong tiga gol atau mencetak hat-trick dalam pertandingan terakhir Liga Primer Inggris di kandang Bournemouth. Selanjutnya, Salah mencetak gol penentu kemenangan melawan Napoli yang membuat Liverpool maju ke babak 16 besar Liga Champions Eropa.
Pada pertemuan sebelumnya, pasukan Jose Mourinho ini berhasil mencegah Salah mencetak gol. Mereka bermain 0-0 di Anfield pada Oktober 2017 dan United menang 2-1 di Old Trafford. Tapi, tetap saja, Mourinho tidak mau berspekulasi bisa dengan mudah meredam Salah lagi pada pertemuan ketiga ini.
“Saya pikir ia berkembangan secara luar biasa di setiap tingkatan sejak di Chelsea. Secara fisik, pekembangannya istimewa,” kata Mourinho.
“Ia adalah seorang lelaki yang cepat, rapuh, dan ia sekarang menjadi pria yang kuat dan cepat. Ia secara psikologis tidak beradaptasi datang langsung dari sebuah klub kecil di Swiss seperti Basel ke klub besar di Inggris dan Liga Primer ketika ia menandatangani kontrak untuk Chelsea. Itu terlalu banyak (tuntutanya),” Mourinho memaparkan.
“Saya ingat ketika memainkannya di White Hart Lane melawan Tottenham serta di Etihad melawan Manchester City dan itu terlalu berat buatnya,” kata Mourinho lagi.
“Kini ia bermain di manapun melawan berbagai tim. Ia bisa pergi ke Barcelona dan Real Madrid. Ia mermain seperti, “Saya Mo-Mo-Salah dan saya takut tidak ada orang dan tidak ada (yang bisa menghentikannya),’” Mourinho menambahkan.
Mourinho menilai pengalaman Salah bermain pada Seri A Liga Italia dan kemudian kembali ke Liga Inggris, menjadikan pemain Mesir ini sebagai pemain dengan kemampuannya yang lengkap.
“Tapi, menyambut setiap pertandingan, kami akan berusaha menganalisa kekuatan dan kelemahan lawan. Saat anda pergi ke Liverpool, mereka punya banyak kekuatan. Tapi, tentu saja, ia adalah nuklir dalam kekuatan itu,” kata Jose Mourinho, manajer Manchester United, tentang Mohamed Salah.
MIRROR | ESPN SOCCERNET